Halaman

    Social Items


are u going the way I'm going?

it feels like we're running away from everything..

I just know that I don't wanna move anymore!

I shouldn't have crossed paths with you.

I had a choice and it was you~

look at me!

every time.. it was you

I couldn't resist the sweet blood..~






Inframe: Violetta Photo Story: When Destiny Has Been Determined

When Destiny Has Been Determined


Rooftop merupakan tempat yang asyik untuk memotret. Kita bisa bermain-main dengan ruang kosong yang ada dan menempatkan imajinasi diatasnya.Saya datang ke Rooftop Lippo jogja bersama Nindy awalnya bukan untuk memotret tapi untuk mengambil video. Melihat suasana yang menarik tampaknya amat sangat rugi bila saya tidak mengabadikan momen ini.

Saya mencoba menampilkan karakter langit yang biru teduh dipadukan dengan karakter model yang garang dan tegas. Perpaduan ini menjadi unik, dua hal yang berbeda ternyata bisa menghasilkan komposisi foto portrait yang apik.







Langit itu Biru - Memotret di Rooftop Lippo Jogja



Siapa sih yang belum pernah ke Malioboro? Sebuah jalan yang sangat ikonik di jogja. Ada banyak kesan yang bisa kita rasakan saat berjalan-jalan di area ini, namun sudahkah kita mengeksplore semua hal di malioboro?




Sudah lama tidak mampir ke Malioboro, ternyata memang ada banyak perubahan di setiap sudutnya. Mungkin karena saya penggemar "Yowamushi Pedal" sebuah anime bertema sepeda, pandangan mata saya tiba-tiba tertuju pada beberapa buah sepeda yang ada di pinggiran jalan malioboro.

"Wah ada persewaan sepeda, sewanya berapaan ya", begitu yang terpikir pertama kali. Setelah mendekat ternyata sepeda ini adalah fasilitas gratis yang disediakan bagi pengunjung malioboro. untuk dapat menggunakannya cukup menitipkan idcard pada petugas yang berjaga di sana.




Kita dapat menggunakan layanan ini untuk menelusuri jalanan di malioboro selama 30 menit. Mengapa hanya 30 menit? karena jumlah sepeda yang ada hanya 4 buah saja, jadi harus bergantian. Ada yang tertarik untuk mencoba layanan ini?






Sepeda Gratis di Malioboro, Sudah Coba?


Letaknya ada di malioboro, seperti oase ditengah keramaian, jika tidak jeli maka tidak akan menemukan tempat ini.

Hujan mengantarkan saya masuk ke perpustakaan ini untuk berteduh. Andai saja tidak hujan maka mungkin saya tidak menemukan tempat ini.

Jogaj Library Center merupakan perpustakaan milik pemda DIY yang dikelola oleh BPAD DIY. Perpus ini memiliki berbagai koleksi media cetak dari tahun 1945an.





Perpustakaan yang mempunyai dua lantai ini merupakan banguanan cagar budaya yang dulunya adalah gedung bekas toko buku dan penerbit “Kolf Bunning”, tak heran jika nuansa arsitektur klasiknya sangat kental, di dalamnya terdapat koleksi koran dan majalah dari tahun 1945an yang telah tersusun dan terjilit secara rapi, bahkan koleksi korannya sudah di digitalisasi segingga mempermudah pemustaka untuk membacanya.







Mengunjungi Jogja Library Center


Agustus tahun lalu (Agustus 2015) adalah kali pertama saya memegang kamera. Fase ini bisa dibilang cukup singkat namun terasa sekali proses yang telah saya lalui. Dari yang tidak bisa apa-apa hingga kini masih terus belajar.

Awalnya saya tidak berniat untuk mendalami dunia photography.Dana saya terbilang minim dan waktu itu hanya cukup untuk membeli kamera pocket atau kamera prosumer. "Ah, tidak papa, beli kamera yang penting bisa untuk record video saja", kira-kira itu yang saya pikirkan. Memang awalnya saya membeli kamera dengan target untuk merecord video di youtube, apa ajalah bertahap yg penting bisa rekam video.

Beruntung Ayah saya mungkin melihat sebuah potensi yang saya miliki. Sebuah Nikon d3200 dihadiahkan kepada saya. Waha thanks dad.

Kamera DSLR terasa begitu berbeda dengan hp. Jika selama ini tinggal jepret kali ini ada beragam menu yang harus saya pilih. ARGHHHHHH karena bingung akhirnya saya memakai mode auto. Anggapan bahwa memegang kamera dslr menambah kegantengan, itu bohong besar, yang ada malah saya kayak orang "cengo" karena kebingungan memegang kamera.

Okeh apalah itu segitiga eksposure, mari action saja pakai auto haha

Beruntung waktu itu ada event yang berada tidak jauh dari tempat tinggal saya. Datang dan mari coba rasakan. Bagaimana hasilnya, ya seperti foto asal jepret...

Satu Tahun Berlalu - Memotret Pertama Kali


Sabtu 20 Agustus 2016 saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Kelas Pagi Yogyakarta. Agenda ini sebenarnya merupakan bentuk refreshing sekaligus praktek bagaimana melihat sebuah lingkungan dan mengabadikannya dalam bidikan lensa.

Seringkali kita hanya berlalu tanpa mau sedikit menengok. Banyak yang mengatakan bahwa sebuah foto dapat berbicara dan inilah sedikit suasana yang terlintas dalam lensa saya tentang Kotagede.

Bisakah kita berkomunikasi dengan masa lalu?

Sederhana dan terbaca, hidup tak perlu dibuat susah.

Mengundi sebuah nasib, mempertanyakan arti dari takdir.

Berhenti dengan aman tetap peduli pada keselamatan.Add caption

Membaca sumber ilmu dunia diatas roda dua.

Tak perlu memiliki jika setiap haripun kita menikmati.

Kita tak pernah tau isi sebuah ruang sampai kita memasukinya.


Yang Terlintas Dari Kotagede Jogja